3. Siklus
Menstruasi
Pada saat lahir alat kandungan belum
berkembang. Setelah pancaindra menerima rangsangan, rangsangan tersebut akan
diteruskan ke pusat yang diterima oleh hipotalamus dilanjutkan ke hipofise.
Melalui sistem fortal hipofise mengeluarkan hormone FSH untuk merangsang
folikel dan hormon LH untuk merangsang indung telur. Kedua hormon ini (LH dan
FSH) akan bekerja sama merangsang pembentukan hormon estrogen untuk merangsang
pembentukan tanda seks sekunder (payudara dan bokong membesar, timbulnya rambut
pada kemaluan dan ketiak dll).
Hormon estrogen ini bertindak dominan
hingga seorang remaja mengalami haid yang pertama kali (menarche). Pada awal haid, sering terjadi siklus yang tidak
teratur. Hal ini disebabkan karena pada saat awal-awal haid tidak terjadi
pelepasan telur (anovulatory).
Hormon estrogen yang dihasilkan semakin
lama semakin meningkat yang menyebabkan hormon FSH menurun, tetapi hormon LH
justru semakin meningkat yang menyebabkan terjadinya proses ovulasi. Fase inilah yang disebut fase
proliferasi.
Telur yang dihasilkan akan ditangkap oleh
tuba falopii dan akan diberi nutrisi selama 48 jam. Jika pada saat itu terdapat
sel sperma yang masuk, maka akan terjadi pembuahan.
Kantong tempat telur dikeluarkan disebut folikel graff. Setelah telur dilepaskan,
folikel graf berubah menjadi korpus rubrum kemudian menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan
merangsang indung telur untuk menghasilkan 2 macam hormon yaitu estrogen dan
progesterone. Kedua hormon ini (estrogen dan progesterone) akan merangsang
lapisan endometrium (lapisan endometrium sudah dibentuk pada fase proliferasi,
pembentukannya dirangsang oleh hormon FSH). Rangsangan hormon estrogenyang
kedua pada endometrium ini menyebabkan
terbentuknya cairan. Fase ini disebut fase sekresi atau pramenstruasi.
Jika pada saat ovulasi tidak terjadi
pembuahan (pertemuan ovu dan sperma) maka, korpus luteum akan mati yang
menyebabkan hormon estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh indung telur
lama kelamaan habis. Karena tidak menghasilkan cairan atau sekresi, dinding
rahim akan melemah bahkan mati dan terjadilah perdarahan yang disebut
menstruasi
Karena estrogen yang dihasilkan habis atau
berkurang, hal ini akan merangsang pembentukan hormon FSH yang berfungsi
membentuk folikel graf (kantong ovum). Fase ini disebut fase post menstruasi
yang terjadi sekitar ± 4 hari
setelah haid berhenti.
Ke empat fase ini akan terjadi terus
menerus tiap bulannya hingga wanita mengalami menoupouse.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar