Senin, 12 Mei 2014

Menentukan Masa Subur Dengan Metode Kalender

Menentukan Masa Subur Dengan Metode Kalender
Menurut saya, metode kalender merupakan metode yang paling mudah untuk dijelaskan pada masyarakat umum. Karena tidak emmbutuhkan keahlian khusus untuk mengenali tanda-tanda nya. Namun, metode ini harus dilakukan dengan pengamatan lamanya siklus menstruasi selama minimal 6 bulan hingga 12 bulan untuk mengetahui masa suburnya.
Metode ini, awalnya ditemukan oleh Kyusaku Ogino di jepang yang mengemukakan bahwa : ovulasi dapat terjadi pada 12 – 16 hari sebelum menstruasi yang akan datang
Temuan lainnya dikemukakan oleh Herman Knaus yang menyatakan bahwa ovulasi selalu terjadi 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang.
Dari 2 temuan ini, akhirnya ditemukan rumus untuk menentukan masa subur :
Siklus terpendek – (dikurangi) 18 = awal masa subur
Siklus terpanjang – (dikurangi) 11 = akhir masa subur
Keterangan :
Siklus terpendek didapatkan dari semua siklus yang sudah dicatat selama 12 bulan. Dan siklus yang terkecil merupakan siklus terpendek
Siklus terpanjang didapatkan dari semua siklus yang sudah dicatat selama 12 bulan. Dan siklus yang terbesar merupakan siklus terpanjang

Angka 18 diperoleh dari :
14 (perkiraan masa ovulasi) + 2 * + 2 (masa hidup sperma di dalam rahim) = 18

Sedangkan Angka 11 diperoleh dari :
14 (perkiraan masa ovulasi) - 2 * + 1 (masa hidup sel telur) = 11

* ) arti : {karena menurut Ogio ovulasi manusia terjadi 14 ± 2hari atau pada hari ke 12 – 16 sebelum menstruasi berikutnya (artinya, ovulasi wanita bisa terjadi 14 – 2 = 12 hari sebelum menstruasi berikutnya, atau 14 + 2 = 16 hari sebelum menstruasi berikutnya)}

Contoh penerapan :
1)      Seorang wanita bernama X mencatat tanggal pertama menstruasi sebagai berikut :
a)      Bulan januari menstruasi tanggal 5
b)      Bulan februari menstruasi tanggal 7 (tahun itu adalah tahun kabisat dimana lamanya bulan februari = 29 hari)
c)       Bulan maret menstruasi tanggal 5
d)      Bulan april menstruasi tanggal 10
e)      Bulan mei menstruasi tanggal 8
f)       Bulan juni menstruasi tanggal 10
g)      Bulan juli menstruasi tanggal 10
h)      Bulan agustus menstruasi tanggal 2
i)        Bulan September menstruasi tanggal 5
j)        Bulan oktober menstruasi tanggal 3
k)      Bulan November menstruasi tanggal 5
l)        Bulan desember menstruasi tanggal 3
2)      Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan lamanya siklus selama 1 tahun, dengan cara :
a)      Dari tanggal 5 januari hinggal 7 februari, lamanya siklus = 33 hari (tanggal 5 dihitung tanggal 7 tidak dihitung)
b)     Dari tanggal 7 februari hingga 5 maret, lamanya siklus = 26 hari (tanggal 7 dihitung tanggal 5 tidak dihitung)
c)     Dari tanggal 5 maret hingga 10 april, lamanya siklus = 36 hari (9tanggal 5 dihitung tanggal 10 tidak dihitung)
d)    Dari tanggal 10 april hingga 8 mei, lamanya siklus = 28 hari (tanggal 10 dihitung tanggal 8 tidak dihitung)
e)    Dari tanggal 8 mei hingga 10 juni, lamanya siklus = 33 hari (tanggal 8 dihitung tanggal 10 tidak dihitung)
f)        Dari tanggal 10 juni hingga 10 juli, lamanya siklus = 30 hari (tanggal 10 juni dihitung tanggal 10 juli tidak dihitung)
g)      Dari tanggal 10 juli hingga 2 agustus, lamanya siklus = 23 hari (tanggal 10 dihitung tanggal 2 tidak dihitung)
h)     Dari tanggal 2 agustus hingga 5 september, lamanya siklus = 34 hari (tanggal 2 dihitung tanggal 5 tidak dihitung)
i)      Dari tanggal 5 september hingga tanggal 3 oktober, lamanya siklus = 28 hari (tanggal 5 dihitung tanggal 3 tidak dihitung)
j)       Dari tanggal 3 oktober hingga tanggal 5 november, lamanya siklus = 33 hari (tanggal 3 dihitung tanggal 5 tidak dihitung)
k)         Dari tangga 5 november hingga 3 desember, lamanya siklus = 28 hari (tanggal 5 dihitung tanggal 3 tidak dihitung)
3)      siklus yang jumlahnya paling sedikit adalah siklus terpendek, dalam kasus ini adalah 23 hari
4)      siklus yang jumlahnya  paling banyak adalah siklus terpanjang, dalam kasus ini adalah 36 hari
5)      siklus terpendek – (dikurangi) 18 = 23 – 18 = 5
6)      siklus terpanjang – (dikurangi) 11 = 36 – 11 = 25
7)    dari jumlah itu dapat disimpulkan bahwa perkiraan masa subur dapat terjadi pada hari ke 5 sampai hari ke 25 siklus menstruasi
8)      jika pada bulan januari tahun berikutnya menstruasi terjadi pada tanggal 2, maka kemungkinan masa subur adalah antara tanggal :
tanggal 2 + hari ke 5 = tanggal 7
tanggal 2 + hari ke 25 = tanggal 27
antara tanggal 7 – 27 diharapkan pasangan melakukan hubungan 2 hari sekali, pada jam-jam yang hampir sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar