Terkadang ada beberapa wanita yang mengalami setelah
bertahun-tahun menikah, namun tidak dikaruniai keturunan. Hal ini pasti emmbuat
resah para pasangan yang sebenarnya berada di usi subur (20 – 40 tahun). Unutk
itu, perlu diketahui beberapa faktor yang memperngaruhi terjadinya kehamilan
dan langkah apa yang sebaiknya diambil untuk memperbaiki kondisi tubuh yang
kurang baik tersebut.
Dibawah ini, diulas beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya kehamilan termasuk cara mengatasinya, antara lain :
1.
Terjadinya gangguan reproduksi baik pada pria
maupun wanita seperti : keputihan berlebih, kista, myoma, rahim lemah, adanya
kuman atau virus di dalam rahim, sperma suami yang tidak normal, terdapat
penyakit tertentu didalam tubuh seperti : impotensi, diazbetes, kegemukan,
endometriosis, penyumbatan tuba fallopi, tumor, kanker rahim
Cara mengatasinya : selain dnengan menjaga kesehatan organ
intim, sebaiknya pasangan usia subur mendatangi dokter untuk emndapatkan
pemeriksaan lebih jauh terhadap tubuh. Dan ingat bahwa pemeriksaan dilakukan
pada kedua blah pihak (suami dan istri) apalagi sudah diketahui bahwa
ketidaksuburan 70% terjadi pada kaum pria.
2.
Mengalami gangguan menstruasi baik dari siklus
yang tidak lancar maupun adanya keluhan selama menstruasi seperti : sakit di
daerah rahim saat menstruasi, tekstur dan warna darah yang berwarna merah
kehitaman
Pada kasus yang seperti diatas, kemungkinan besarnya adalah
karena mengalami gangguan hormonal. Pada gangguan hormonal biasanya akan sembuh
dengan sendirinya bersamaan dengan bertambahnya usia.
3.
Pola makan dan perilaku hidup yang kurang sehat
seperti : banyak minum kafein, merokok, alcohol, minum minuman bersoda yang
terlalu sering, kurangnya asupan nutrisi yang disebabkan karena banyak
mengonsumsi makanan junk food,
terlalu terpapapr polusi, tingkat kelelahan dan stress yagn tinggi, sering
begadang, jarang bahkan tidak pernah bangun pagi sehingga udara yang dihirup
sudah kotor, kurnag olahraga.
Pola hidup yang tidak baik sebenarnya hanya dari diri
sendiri yang bisa merubahnya seperti dimulai dengan bangun sebelum matahari
terbit setiap pagi dan menyempatkan olahraga pagi ringan pada hari-hari sebelum
berangkat kerja, dan lari-lari atau bersepeda pada hari libur sembari
merefreshkan tubuh.
4.
PCOS (polycystic Ovarium Syndrome) merupakan
gangguan hormonal wanita yang umum terjadi pada masa reproduksi. Karena ketidak
seimbangan hormon ini, pelepasan sel telur pun terhambat kemudian menyebabkan
haid yang tidak teratur dan ketidaksuburan.
Apabila terjadi kasusu yang lebih serius sperti kasus di
atas ini, sebaiknya pasutri segera datang ke tenaga kesehatan terlatih di
lingkungan tempat tinggalnya sehingga mendapatkan pengobatan hormonal.
5.
Pemilihan alat kontrasepsi yang salah dan
menyebabkan system hormon terganggu karena tidak menyadari bahwa alat
kontrasepsi tersebut tidak cocok pada diri wanita.
Sebelum memakai alat kontrasepsi, sebaiknya pelajari dulu
dan diskusikan baik dengan pasangan maupun dengan tenaga terlatih yang bersangkutan.
Dan, jangan cumin ikut-ikutan karena melihat tetangga atau mendapatkan satu
manfaat tertentu seperti tidak pernah menstruasi. Karena jika alat kontrasepsi
tidak cocok diteruskan bisa berakibat pada gangguan hormon dan yang lebih berat
pada gangguan reprodiksi atau penyakit reproduksi.
6.
Pasca keguguran
Keguguran terjadi karena beberapa sebab, entah itu karena
perawatan kehamilan yang kurang baik atau karena rahim yang lemah. Namun, tidak
semua keguguran dapat diselesaikan dengan kuret, karena yang pasti segala
sesuatu yang alami pasti hasilnya lebih baik. Sebaiknya, sebulan setelah
keguguran kembali konsultasikan pada tenaga kesehatan yang ada di lingkungan
Anda utnuk emndapatkan perawatan yang lebih intensif.
Itulah faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan. Semoga
dapat menambahkan manfaat dan pengetahuan bagi para pembaca. Untuk informasi
selanjutnya tentang kehamilan dapat dilihat di posting-an selanjutanya